Judul
Artikel : The Impact
of Ethics Education on Reporting Behavior
Penulis : Brian W.
Mayhew dan Pamela R. Murphy
Journal : Journal of
Business Ethics, Vol.86 : 397—416
Latar
belakang penelitian ini adalah peneliti melihat bahwa
pendidikan etika tidak sepenuhnya menghasilkan nilai yang terinternalisasi
dalam diri mahasiswa. Oleh karena itu, peneliti mencari faktor lain yang juga
mempengaruhi nilai yang terinternalisasi dalam diri mahasiswa, yaitu kondisi
sosial. Kondisi sosial yang dimaksud adalah penekanan sosial yang dilihat dari
pengungkapan secara umum pelaporan.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak keseluruhan
dari pendidikan etika pada perilaku etika dan interaksinya dengan faktor
sosial.
Rumusan
Masalah :
1. Apakah
pendidikan etika dan kondisi sosial akan mempengaruhi seseorang untuk melakukan
pelaporan?
Hipotesis
:
Mahasiswa yang telah menerima pendidikan
etika akan melakukan kesalahan pelaporan lebih sedikit dibanding mahasiswa yang
tidak menerima pendidikan etika pada
kondisi laporan akan diungkapkan ke publik.
Metodologi
penelitian
Penelitian ini dengan eksperiment
menggunakan desain anova factorial 2 x 2 yaitu program etika dan kondisi
sosial. Program etika yaitu mendapat pendidikan etika dan tidak mendapat
pendidikan etika sedangkan kondisi sosial dimanipulasi jika sebuah laporan
menjadi anonim dan dipublikasi. Desain penelitiannya sebagai berikut :
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penilitin ini mendukung hipotesis.
Dari
gambar di samping dapat dilihat bahwa jika kondisi pelaporan menjadi publik,
mahasiswa yang telah mendapatkan pendidikan etika lebih sedikit melakukan
keselahan pelaporan dibandingkan mahasiswa yang tidak mendapatkan pendidikan
etika.
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini menyatakan
bahwa pendidikan etika dapat berdampak pada perilaku etika. Kombinasi dari
pendidikan etika dan beberapa bentuk tekanan sosial menghasilkan perilaku etika
yang meningkat secara signifikan.
Keterbatasan
Ketebatasan penelitian ini salah satunya
adalah sifat dasar quasi-experiment. Kedua, penelitian ini tidak mengumpulkan
pengukuran pembangunan etika seperti DIT, jadi penelitia tidak dapat
mengidentifikasi tahapan dalam proses keputusan etika yang mungkin gagal.
Ketiga, kelemahan bbukti pendukung nilai etika yang terintegrasi mungkin hasil
dari pendidikan etika itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar