Senin, 28 Februari 2011

gadis kecil dan ibunya...

datang ke kota metropolitan ini dengan sejuta harapan dengan sebuah harapan... yang sering kita sebut SEMBUH... mereka tak mengajarkanku tentang bagaimana membuat laporan keuangan... tidak pula pelajaran dengan rumus yang membuat mata terputar-putar... mereka hanya mengajarkan kata SABAR..... sang ibu mereka mengajarkanku tentang BAGAIMANA MENJADI PEREMPUAN YANG SELALU TEGAR WALAUPUN SANG SUAMI SUDAH TAK BERADA SI SAMPINGNYA... pelajaran yang kelihatan simple namun menjalankannya sungguh sulit....

Jumat, 25 Februari 2011

ingatkan aku..

aku dengan angan membuncah.. Menatap mega terbentang megah.. Seakan sayap kumiliki,terbang,melayang.. Merengguh indah megah sang mega.. Mega bergemuruh,,seakan tak inginkan gangguan.. Ingatkan aku.. Ingatkan aku.. Ingatkan aku.. Dengan gemuruh bahkan kilatmu yang dapat menyadarkanku.. Tapi jangan dengan petirmu yang dapat menghanguskanku.. Menghanguskan semua angan hingga aku tak mampu lagi berangan.. *mencoba mengingatkanmu untuk mengingatkanku tentang mimpi yang seolah tidak tesampaikan padamu..

Selasa, 22 Februari 2011

Pelajaran Berharga Itu Bernama SKRIPSI…

Ya,,skripsi… Banyak orang yang menganggap ini adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan gelar sarjana… Hanya sebagai suatu beban yang selalu menghantui jika kita sudah memasuki tahun keempat dalam masa perkuliahan… Ya,,skripsi… Bagi saya banyak pelajaran penting yang dapat dalam proses pengerjaannya… Bukan hanya masalah basic keilmuan saja… Lebih dari itu… Ya,,skripsi… Bahkan untuk sebuah judul saja saya memerlukan waktu 8 bulan untuk menemukannya, melewati proses panjang nan berliku… Entah mungkin teman yang membaca ini punya pengalaman yang lebih lama… bahkan,,judul yang kuajukan pun dapat penolakan mentah-mentah dari dosen pembimbingku… Ya,,skripsi… Teman,,kau tahu??? Saya sempat mengalami ketertekanan batin yang cukup hebat setelah mendapat penolakan ini… Perasaan rendah diri,, merasa tidak mempunyai pengetahuan apa-apa,,merasa apa yang telah saya pelajari sia-sia… Tapi,, lingkungan ternyata memberikan saya semangat baru… Sahabat-sahabat yang tak hentinya memberikan masukan dan dorongan semangat… SKRIPSI MENGAJARKAN SAYA BAHWA SEORANG SAHABAT HARUSLAH SIAP MENEMANI SAHABATNYA DI SAAT-SAAT YANG SULIT… Ya,,skripsi… Tak hanya sampai di situ,teman… Setelah judul telah disetujui,,saya memulai mengerjakan proposal… Mendengar pertimbangan teman-teman,,akhirnya metode yang saya pilih pun kuantitatif… Metode yang saya ambil dengan terpaksa,, dengan jaminan seseorang akan mengerjakan analitis datanya… Metode (yang katanya membuat kita lebih cepat selesai mengerjakan skripsi) inipun saya pilih…Setelah itu,,taukah kalian???? Proposal saya ditolak mentah-mentah dan dicoret habis-habisan pada lembar pengesahan yang telah mendapat persetujuan dari pembimbing dua... Metode kuantitatif itu diserang habis-habisan… Dan mengharuskan saya untuk menggantinya menjadi kualitatif,,mengganti begitu banyak hal yang berada di latar belakang penelitian… Tak hanya itu,,,pembimbing malah menanyakan apa judul itu pernah beliau setujui atau tidak???? Waduh,,Betapa frustasinya saya karena satu minggu lagi saya harus maju untuk ujian proposal… Saya pulang dengan lunglai, merasa bahwa Tuhan tidur,,tidak melihat kerja kerasku selama ini… Tapi, menoleh pada kegagalan yang pertama saya harus bangkit untuk mengerjakannya lagi… Satu minggu kemudian,,datang kabar kalo teman yang akan mengerjakan analitis data kuantitatifku akan berangkat ke kota lain karena pekerjaannya… HAaaaaaa,,, Allah ternyata punya maksud lain dibalik penolakan proposalku… SKRIPSI MENGAJARKAN SAYA BAHWA ALLAH TIDAK PERNAH TIDUR TERHADAP APA YANG TELAH KAMU KERJAKAN,, IA SELALU PUNYA CERITA LAIN YANG TAK PERNAH KAMU DUGA SEBELUMNYA… Ya,,skripsi… Cerita terus berlanjut.. Kegagalan yang terdahulu membuat saya memompa semangat lebih keras lagi… Sampai pada saat saya harus mengonfirmasi perusahaan tempat penelitian… dan,, tanpa saya duga saudara-saudara… Penelitian saya tertolak… Perusahaan itu mengubah unit-unit bisnisnya yang merupakan variabel dari penelitianku pada awal tahun 2011… Isi kepala serasa mau termuntahkan mendengar kabar itu… Ya,,akhirnya saya merombak 70 persen dari proposal yang telah saya perbaiki itu… SEKALI LAGI,, SKRIPSI MENGAJARKAN SAYA BAGAIMANA RASANYA GAGAL (TERTOLAK),, DAN BAGAIMANA SAYA HARUS BANGKIT DARI KEGAGALAN (KETERTOLAKAN) DAN KEMBALI BERPOSTIF THINKING… Ya,,skripsi… Proposal dengan perombakan 70 persen telah saya kerjakan… Dengan wajah berbinar saya meendatangi rumah pembimbing dengan harapan akan segera di ACC,apalagi seminggu kemudian terbuka ujian proposal… Alhamdulillah,,beliau menyetujui… Tapi,,ternyata……. Yuhuuuu,,,lembar konsentrasi harus ditandatangani oleh pembimbing dua dahulu karena lembar pngesahan terdahulu telah tercoret-coret… Tak patah semangat,,saya melangkahkan kaki ke rumah pembimbing dua ditemani guyuran hujan yang membuat saya menggigil… Sialnya,, pembimbing dua tak langsung menandatangani… Beliau harus memeriksa selama seminggu….. DAN SAYA PUN TAK MAJU LAGI UJIAN… Ya,,sudahlah… Allah mungkin ingin menyuruhku untuk mengawal dua amanah (agenda) kampus yang menuntutku total untuk mengerjakannya… BETUL,, SKRIPSI MENYADARKAN SAYA BAHWA AMANAH YANG KITA EMBAN HARUS DILAKUKAN SEBAIK-BAIKNYA… Ya,, pelajaran hidup itu saya dapatkan dalam proses SKRIPSI ini……. (sampai saat menulis note ini pun saya belum juga ujian proposal… Saya menunggu tinta tertoreh di proposalku,,hanya itu… Note ini saya tulis bukan untuk menafikkan kemalasanku menulis proposal karena saya akui kemalasanku masih saja dominan… Saya hanya ingin berbagi positif thinking untuk teman-teman yang mengalami nasib seperti saya agar tak mudah menyerah mengahadapi situasi seperti ini… Dan juga untuk mengenang masa-masa sulit menulis proposal dan momen-momen yang saya lalui bersama teman sekaligus meminta doa mudah-mudahan dimudahkan penulisan skripsi dan juian komprenya,,hehehe,,AMIN)

Sabtu, 19 Februari 2011

RINDU-RINDU MENYADARKAN RINDU….

Mengapa kau merasakan sedih… Bunga-bunga mengelilingimu memberikan warna yang terbaik untukmu… Mengapa kau merasakan sedih… Sinar matahari senantiasa menemanimu menjalani rangkaian titisan langkahmu… Mengapa kau merasa bersedih… Deburan pantai senantiasa berdendang menghibur harimu yang sepi… Tapi,,, Karena kumerindu dia yang meninggalkanku untuk selamanya… Aku merasakan sedih… Karena kumerindu dia yang selalu memberikan pelukan terhangatnya… Aku merasakan tangis… Karena kumerindu dia memberi warna dalam mega hari-hariku… Aku merasakan hampa… Karena kumerindu dia berdendang dalam detik-detik hidupku… Aku rindu,,aku rindu… dan aku rindu…. Rindu yang menyadarkanku bahwa ia juga merinduku…

Kamis, 17 Februari 2011

ayo,,bersahabatlah....

si mata sudah membengkak kebosanan menghadapi leptop selama seminggu.... si leptop menjerit kecapekan dipaksa kerja rodi selama seminggu... si modem menangis menghadapi panas badannya selama seminggu... si pundak tegang berdiri tegak menahan beban kepala yang semakin berat.... si otak terputar-putar tak jelas terus berpikir merangkai kata demi kata untuk mengisi kekosongan kertas... si hati nyeri karena disaat saya membutuhkan semangat masih ada saja mereka-mereka yang tak mengerti kondisi perjuanganku hari ini... ayolah mata,leptop,modem, pundak, otak, dan hati... bersahabatlah demi cita-cita mpu mu....

Sabtu, 12 Februari 2011

belajar menjadi istri...

ini tulisan Hasri Ainun Habibie yang dikutip oleh Suaminya, B.J. Habibie dalam buku persembahan untuk sang istri AINUN HABIBIE.... ....Mengapa saya tidak bekerja? Bukan kah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya ketambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk sendiri pribadinya? anak saya akan tidak mempunyai ibu. seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.... ...Kami berdua suami istri dapat menghayati pikiran dan perasaan masing-masing tanpa bicara. Malah antara kami berdua terbentuk tanpa bicara, semacam telepati.... ...Saya bahagia malam-malam hari berdua di kamar : dia sibuk di antara kertas-kertasnya berserakan di tempat tidur, saya menjahit, membaca atau berbuat yang lainnya. saya terharu melihat, ia pun banyak membentuk tanpa diminta : mencuci piring, mencuci popok bayi yang ada isinya....

Senin, 07 Februari 2011

tak ada cahaya..

bolehkah aku berteriak? hingga di telingamu terngiang-ngiang teriakanku yang lebih mirip sebuah jeritan.. Entah jika kalian adalah pemilik kekuasaan dalam rumah yang kumasuki.. Tahukah? Kekuasaanmu merebut kebebasanku melihat cahaya.. Tahukah? Ketiadaan cahaya telah memporak-porandakan sebagian mimpi yang telah kuasa.. Dan haruskah semuanya tanpa cahaya?