Jumat, 24 Agustus 2012

Peluh..

Dia bernama peluh,,menetes sebagai hasil dari usaha.. Katamu tak ada usaha yang tak membawa hasil? Tapi usaha kita hanya menawarkan tong melompong berisikan hampa yang biasa kita berdua tabuh menghasilkan gemuruh yang bersahutan.. Gemuruh yang membuat kita menutup telinga,, ketakutan.. Peluh,ia tinggal peluh yang terbuang akan kesia-siaan kita membujuk waktu,,akan ketidakmampuan kita memainkan kesempatan,, akan kebodohan membujuk ego.. Ia,peluh,mengucur dibalik kau aku.. Menghapus dirinya sendiri yang membasahi jidat karena ketidakmampuan kita bergenggaman menghapusnya..

Kamis, 05 Juli 2012

doa DUA EMPAT

Detik berganti menit,, dia lalu berputar saling mengganti menjadi jam,,hari,, tahun... Dua empat, dari detik melompat ke tahun... Nikmat mana diberikan yang tak patut kusyukuri??? Orang tua dan keluarga,, ENGKAU memberiku dengan kata SEMPURNA,, sempurna dalam batinku karena kusadari tak ada yang kumiliki melainkan harus kembali kepadaMU... Pendidikan,, bisakah aku tak menyebut SUBHANALLAH atas rezki bisa mengenyam pendidikan di negeri yang awal kuanggap antahberantah??? Nyaris dua gelar hampir kuraih di belakang namaku... Sahabat,, teman,, ahh,, tak perlu kukhawatirkan mereka kuanggap keluarga,, layaknya baju penghangat yang dengan lembut menemani kala dingin menyapa... Pekerjaan,, bukankah sejak 5 tahun lalu bahkan ketika orang-orang menyebutku masih terlalu muda untuk berpenghasilan,, saya sudah memilikinya??? ENGKAU bahkan selalu memberiku dari arah tak terduga setiap aku menginginkan dan berdoa padaMU... Ah,,,detik itu berdetak keras entah menyimbolkan sesuatukah??? Aku masih larut dalam tangan mengadahku menghadapMU... Tetes – tetes air itu mengalir di kedua pipiku,, entah perasaan apa menyergapku,, ada rindu,, cita-cita,, harapan bercampur menambah derasnya cucuran-cucuran itu... Aku merindukannya,, ibuku,, adakah KAU bersamanya??? Peluklah dia untukku... Ciumlah pipinya,, aku yakin ENGKAU pasti selalu membuatnya tersenyum... Lapangkanlah kuburnya... Aku masih terhanyut dalam sungai-sungai dari muara mataku... Ya Maha Mencipta,, aku berusaha menjadi pena terbaik yang selalu berusaha menggoreskan tinta terbaik,, membentuk coretan terindah, tanpa bantuanMU adakah ini terwujud??? Isilah aku dengan TINTAmu,, berilah aku semangat gerak menghasilkan karya terbaik.. Di depanku kertas-kertas kosong itu akan kucipta menjadi karya estetik... BantuanMU adalah penyempurna karyaku... YA MAHA CINTA,, pemberi penyempurna iman... ENGKAU selalu membantuku dekat denganMU,, adakah ENGKAU berkenan menyempurnakan sebagian imanku?? Benarkah jalan yang kutempuh ini adalah jalanMU yang KAU ciptakan untukku?? Rabbi,, aku takut memasuki labirin menyesatkan, jalanMU yang kubutuh untuk menghalalkannya... Kuhapus sungai airmataku,, sedikit menunduk,,tersenyum... Aku tahu di setiap scene-scene hidupku ENGKAUlah sutradaranya?? Scene terbaik hanyalah milikMU,bukan? Hanya menyempurnakan ikhtiar,, dan sering bercerita denganMU adalah jalan keluarnya... Aku tutup subuhku,,, dalam suara bangkit manusia dari tidur semalamnya..

Selasa, 08 Mei 2012

D I A,, D i a,, D i A...

Dia... selalu Dia??? iya,,lagi-lagi Dia... memang seharusnya Dia... karena Dia satu-satunya... tak memberi satu,, tak juga dua... Dia memberi tiga,, salah empat sekaligus... Dia,, benarkah Dia.. benar, Dia!!! adakah selain Dia?? salahkah Dia memberi empat kilauan ini??? ahhh,, Dia tak salah,, hanya kamu yang tak memiliki keberanian menyatakan kemampuan untuk melihat kilauan terindah... karena kau tak tahu tiga kilauan hanyalah fatamorgana yang mampu menutupi matamu hingga kilauan terindah itu hanya sebagai titik kecil,, berkas kecil yang mudah saja kau campakkan... Dia,, maukah membantuku melihat kilauan terindah itu??? ahh,, pertanyaan mubazir dan basi yang telah kutahu jawaban pastinya... DIA tak akan meninggalkanku,, naskah terbaik ditanganNya,, arahanNya adalah jalan sempurna yang tak terbantahkan...

Minggu, 06 Mei 2012

ibu rumah tangga...

percakapan itu masih terngiang sederhana dan menusuk... klise tapi menarik... repetitif tapi bermanfaat... A1 : emang cita-cita kamu apa??? A2 : ibu rumah tangga... walaupun saat pertama jadi istri aku mungkin tidak pure menjadi ibu rumah tangga..(sambil menatap serius) A1 : yakin nih??? ga sayang ilmu mu??? (tidak percaya,,ditatapnya lagi perempuan di depannya yang tetap serius dengan percakapan itu) A2 : ???? pertanyaan kamu aneh!!! A1 : iya,,masa cita-cita jadi ibu rumah tangga?? ilmu mandek tau,,, ga digunakan!! A2 : masa sih??? ah,,berguna kok,,, aku kan belajar tinggi-tinggi untuk ngedidik anak aku.. masa didik anak hebat kuliahnya hanya sampe s1??? A1 : (tertunduk malu)

Selasa, 27 Maret 2012

izinkan saya menggugat!!!!!

tanggal 27 Maret,,, membuka layar leptop yang sudah berharap diganti...broadband telah tersambung,, sosial media terconnect dengan sempurna.. lalu,,ya,,status2 menggelitik muncul di sana-sini... benar kawan,, mereka yang hari ini pun tak ada waktu untuk bersimpati pada negaranya...bahkan untuk mengatakan tidak pada kenaikan BBm pun tidak,, kalaupun analisis yang mereka pakai berbeda,, saya akan yakin hasilnya sama mudharatnya kenaikan BBM lebih banyak dibanding untungnya... izinkan saya menggugat Anda-Anda yang ada di sosial media saya... izinkan saya menggugat kawan-kawan lewat sebuah note yang mungkin kalian anggap sampah... untuk seorang anak yang berusia 22 tahun,, dimana teman-temannya sedang menikmati panasnya aspal hari ini,, dia sibuk membentuk lekuk tubuhnya di pusat kebugaran... untuk seorang pegawai di perusahaan swasta yang meng-copy status temannya,, membandingkan harga minyak di timur Indonesia dan minyak yang akan berlaku per 1 April... dia mengatakan sebuah hal wajar jika BBM naik agar warga barat Indonesia merasakan apa yang orang timur rasakan... hahhahaha,,postingan yang sangat lucu menurutku,, kalo orang timur saja sudah merasakan bagaimana susahnya,, Anda harusnya menolak kenaikan BBM 1 April!!!!!!!! orang timur saja sudah merasakan bagaimana menderitanya,, bagaimana jika seluruh Indonesia merasakannya???? belum selesai aku menggugat,,, seorang mantan mahasiswa Sekolah Tinggi yang mengurusi Administrasi Negara,, menulis di akun pribadinya MAHASISWA merusak fasilitas umum yang dibiayai oleh negara dan mahasiswa tak punya uang jadi harus menjarah saat demo kenaikan BBM.. Baiklah,,, saya tahu,, tapi kenapa tak dari tahun 98 kau mengatakan itu!!! gerakan 98 serentak dimana2 terjadi penjarahan,, mungkin kau lupa!!!! ayolah,,duniamu bukan hanya layar 14 inch mu.. apa yang mereka suarakan saya pikr lebih penting dari point view yang diangkat media ditambah lagi seorang alumni yang lumayan gaul dari kampus merah,, memposting IMAGE kampus yang rendah akibat demo menyebabkan perusahaan2 tidak mau menerima lulusan2 dari kampus merah... haaaaaa,,,bertanyalah saya dalam hati,, adakah sebuah perusahaan jika memasang LOKER akan menulis "TIDAK MENERIMA LULUSAN KAMPUS MERAH".. atau jika kata2ku tadi memang tidak masuk akal,, silahkan hitung para alumni kampus merah yang diterima kerja di BUMN, Bank, perusahaan asing,, perusahaan nasional.. janganlah mengkambinghitamkan demo akibat ketidakmampuanmu menjawab tantangan kerja kawan... kenaikan BBM nyata akan melahirkan pengangguran2 yang lebih parah daripada kalian2 yang tidak dapat kerja karena image... tak sampai disitu,,, sebuah kalimat2 membuat amarah semakin panas... seorang yang cukup dewasa,, menulis mahasiswa turun demo itu karena frustasi,, tugas-tugas yang belum selesai,, IPK yang jeblok,, spp yang belum dibayar... ahhhhhhhhhh,,, saya tak dapat mengungkapkan isi kepalaku terhadap status ini!!!!!! izinkan saya menggugat!!! menggugat kalian!!! izinkan saya menggugat!!!! bahasa kalian ADAKAH menunjukkan sebuah penolakan??? berhentilah membohongi ilmu kalian,, BBM berdampak sistemik.... sebagai kebutuhan dasar dia akan mempengaruhi semua harga barang... ayolah kawan,, ini bukan pelajaran ekonomi yang sulit,, maukah kalian dikalahkan oleh tukang becak,, pedagang garam keliling,, penjual nasi,, mama di kantin kolong,,penjual bakso,,tukang sapu,,pemulung,,pengemis,,pengamen???????? mmmm,,mungkin kalian akan dikalahkan KARENA KALIAN tak lagi punya hati... saya teringat sebuah pernyatan seorang penjual nasi saat BBM naik beberapa tahun lalu,, "INI PEMERINTAH HEBAT SEKALI,, DIA MENAIKKAN HARGA BBM,,TAPI MEREKA LARANG KITA NAIKKAN HARGA NASI,, dia kira beras didapat cuma2ji dari desa,, padahal itu beras dari kampung pake mobil dibawa ke kota,, mobil pake apa??? nda mungkinmi pake air,, acece!!!! ayolah kawan,,, jangan membohongi ilmu kalian,, hati kalian,, kalo dampak sistemik BBM nyata adanya... jalan kita memang berbeda dalam menyuarakan,, tapi haruskah kita saling menafi'kan??? ataukah kalian masih mendukung kenaikan BBM???

Minggu, 04 Maret 2012

dia bernama pagi...

merindukan pagi,,, akankah ia datang esok??? menebarkan kehangatan setelah dingin malam menghantam... memberikan secerca sinar setelah gelap malam mengaburkan jalan... pagi,, akankah kau seperti malam yang diporakporandakan hujan??? bersembunyi dibalik kepulan awan hitam angkuh??? pagi,, sejumput asa menyambutmu... kehilangan kesetiaan pada malam yang telah mengecewakan... ketiadaan usaha melawan kepulan awan hitam menumpuk kekecewaan... pagi,, kesetiaan menemani,,akankah??? aku menunggumu pagi,,pagi,,kerinduan pada rona jinggamu... sinar senyuman membangunkanku,,mengetuk kamar,,dan membujukku menikmati indahmu...

Jumat, 17 Februari 2012

menyederhanakan waktu

waktu begitu sederhana.seperti ibu yang mengajarkanku untuk merangkak, bangkit dan kemudian melangkah. melangkah untuk beranjak.melangkah untuk menjejak.melangkah untuk berjarak. apa kau tak mendengar bisikan waktu? bisikan sederhana yang mengantar imaji pada sebuah halaman yang dulu. bisikan sederhana yang mengantar angan berdiri tepat didepan pagar rumahmu. aku ingin menyederhanakan imaji.menyederhanakan kasih yang kutujukan pada halaman itu. aku ingin menyederhanakan harap. menyerderhanakan resah yang tertinggal didepan gerbang halaman itu, disaat aku memutuskan untuk beranjak dan membawa pergi angan. aku ingin sederhana. menyederhanakan kecewa, kelu dan pelu karena lelah harap. aku ingin sederhana. aku ingin tawa dan tangis sederhana. begitu sederhana. aku datang dengan sederhana, waktu itu.dan kemudian pergi dengan begitu sederhana, entah waktu kapan.