Kamis, 05 Juli 2012

doa DUA EMPAT

Detik berganti menit,, dia lalu berputar saling mengganti menjadi jam,,hari,, tahun... Dua empat, dari detik melompat ke tahun... Nikmat mana diberikan yang tak patut kusyukuri??? Orang tua dan keluarga,, ENGKAU memberiku dengan kata SEMPURNA,, sempurna dalam batinku karena kusadari tak ada yang kumiliki melainkan harus kembali kepadaMU... Pendidikan,, bisakah aku tak menyebut SUBHANALLAH atas rezki bisa mengenyam pendidikan di negeri yang awal kuanggap antahberantah??? Nyaris dua gelar hampir kuraih di belakang namaku... Sahabat,, teman,, ahh,, tak perlu kukhawatirkan mereka kuanggap keluarga,, layaknya baju penghangat yang dengan lembut menemani kala dingin menyapa... Pekerjaan,, bukankah sejak 5 tahun lalu bahkan ketika orang-orang menyebutku masih terlalu muda untuk berpenghasilan,, saya sudah memilikinya??? ENGKAU bahkan selalu memberiku dari arah tak terduga setiap aku menginginkan dan berdoa padaMU... Ah,,,detik itu berdetak keras entah menyimbolkan sesuatukah??? Aku masih larut dalam tangan mengadahku menghadapMU... Tetes – tetes air itu mengalir di kedua pipiku,, entah perasaan apa menyergapku,, ada rindu,, cita-cita,, harapan bercampur menambah derasnya cucuran-cucuran itu... Aku merindukannya,, ibuku,, adakah KAU bersamanya??? Peluklah dia untukku... Ciumlah pipinya,, aku yakin ENGKAU pasti selalu membuatnya tersenyum... Lapangkanlah kuburnya... Aku masih terhanyut dalam sungai-sungai dari muara mataku... Ya Maha Mencipta,, aku berusaha menjadi pena terbaik yang selalu berusaha menggoreskan tinta terbaik,, membentuk coretan terindah, tanpa bantuanMU adakah ini terwujud??? Isilah aku dengan TINTAmu,, berilah aku semangat gerak menghasilkan karya terbaik.. Di depanku kertas-kertas kosong itu akan kucipta menjadi karya estetik... BantuanMU adalah penyempurna karyaku... YA MAHA CINTA,, pemberi penyempurna iman... ENGKAU selalu membantuku dekat denganMU,, adakah ENGKAU berkenan menyempurnakan sebagian imanku?? Benarkah jalan yang kutempuh ini adalah jalanMU yang KAU ciptakan untukku?? Rabbi,, aku takut memasuki labirin menyesatkan, jalanMU yang kubutuh untuk menghalalkannya... Kuhapus sungai airmataku,, sedikit menunduk,,tersenyum... Aku tahu di setiap scene-scene hidupku ENGKAUlah sutradaranya?? Scene terbaik hanyalah milikMU,bukan? Hanya menyempurnakan ikhtiar,, dan sering bercerita denganMU adalah jalan keluarnya... Aku tutup subuhku,,, dalam suara bangkit manusia dari tidur semalamnya..