Sabtu, 12 Februari 2011

belajar menjadi istri...

ini tulisan Hasri Ainun Habibie yang dikutip oleh Suaminya, B.J. Habibie dalam buku persembahan untuk sang istri AINUN HABIBIE.... ....Mengapa saya tidak bekerja? Bukan kah saya dokter? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan risiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri? Apa artinya ketambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk sendiri pribadinya? anak saya akan tidak mempunyai ibu. seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.... ...Kami berdua suami istri dapat menghayati pikiran dan perasaan masing-masing tanpa bicara. Malah antara kami berdua terbentuk tanpa bicara, semacam telepati.... ...Saya bahagia malam-malam hari berdua di kamar : dia sibuk di antara kertas-kertasnya berserakan di tempat tidur, saya menjahit, membaca atau berbuat yang lainnya. saya terharu melihat, ia pun banyak membentuk tanpa diminta : mencuci piring, mencuci popok bayi yang ada isinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar