Senin, 26 Mei 2014

8. THE ETHICS OF INTERNATIONAL ACCOUNTING : HARMONIZATION AND TERRORISM



INTRODUCTION
Proyek harmonisasi telah menghasilkan pengembangan akuntansi baru pada tingkat institusional, seperi IASB dan The International Federation of Accounting. Organisasi ini dalam proses dari proyek etika yang didesain untuk membahasakan isu etika dan profesionalisme lintas budaya yang berbeda. Usaha untuk mengharmonisasi praktik akuntansi menghasilkan pertanyaan etika deskriptif yang kompleks. Bab ini fokus pada isu etika yang dikaitkan dengan ekonomi politik dari harmonisasi akuntansi secara luas.
INTERNATIONAL ACCOUNTING, DIVERSITY, AND THE PROFESSION’S RESPONSE
International Accounting System and Differences
Sistem akuntansi di seluruh dunia menggunakan sistem yang cukup berbeda karena beberapa alasan yang penting. Sistem politik berdampak pada sistem akuntansi, seperti ketersediaan modal dan struktur kepemilikan dari perusahaan local. Karakteristik budaya juga mempengaruhi sifat sistem akuntansi. Dengan faktor budaya, kita memaknai luas masyarakat mungkin lebih atau kurang konservatif secara alami atau luasnya masyarakat berdampak pada transparan atau tidak transparannya sistem akuntansi. Oleh karena itu, organisasi penelitian dibangun bagus menyelidiki, menelusuri, dan mengklasifikasikan sistem akuntansi internasional berbeda. Ketika pekerjaan ini sering digunakan untuk mengevaluasi kesulitan dan kemungkinan harmonisasi, ada pelajaran etika yang sering dilupakan, pelajaran bahwa meyediakan poin awal dari pemahaman sejumlah isu etika seputar akuntansi internasional lebih luas. Penelitian ini mengingatkan kita secara esensial sosial membentuk sifat dari sistem akuntansi dan fakta bahwa sistem akuntansi secara otomatis mendukung seperangkat nilai ekonomi dan budaya.
Sistem akuntansi berbeda di seluruh dunia. Beberapa bagian utama dari perbedaan itu adalah sifat dari opini audit, metode penilaian, dan tingkat konservatisme. Keberagaman dalam praktik akuntansi menyebabkan masalah utama untuk investor dan perusahaan. Ada banyak ketidakcukupan dalam pelaporan keuangan, dan banyak perbedaan apakah investor dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan, penelitian mengindikasikan bahwa akun yang diaudit mengingatkan sumber yang penting dari informasi untuk investor dalam negara yang berbeda. Keberagaman akuntasi juga menyebabkan permasalahan bagi korporasi, menyebabkan masalah operasional untuk keputusan pasar modal dan investasi modal. Perbedaan dalam praktik akuntansi membuat ini sulit untuk menentukan keandalan dan kemampuan dari lisensi potensial dan ini juga menyulitkan sistem informasi manajemen mewajibkan monitor kinerja kontrak.
The Professions’s Response : The IASC
Sebagai respon dari masalah harmonisasi, IASC dibentuk sebagai usaha untuk memfasilitasi konsultasi internasional dalam keberagaman akuntansi dengan pandangan untuk mempromosikan konvergensi standar nasional. IASC menyisaratkan bahwa konvergensi dari akuntansi internasional mempunyai manfaat yang nyata bagi investor, perusahaan, dan beberapa negara. Karena harmonisasi akuntansi mengizinkan perbandingan dibuat antarperusahaan, ini memungkinkan investor memiliki saham perusahaan pada negara yang berbeda, jadi secara signifikan menaikkan kesempatan investasi dan akan mengurangi biaya perusahaan dan meningkatkan kesempatan investasi modal potensial. 
ACCOUNTING HARMONIZATION, GLOBALIZATION, AND NEOLIBERALISM
Harmonisasi akuntansi bukanlah proses bersifat teknis dan amoral. Ini tidak luput dari ikatan dengan ekspansi global neoliberal, ideology pasar bebas. Masalah adalah ketika praktik akuntansi berkontribusi pada globalisasi pada memfasilitasi kemampuan untuk mengatur jarak, sistem akuntansi nasional yang berbeda sekarang menghalangi pembangunan kapitalisme global selanjutnya. Aspek kunci dari globalisasi menyangkut penghapusan semua batasan pada mobilitas modal, termasuk batasan internasional. Ketika agenda ini berusaha dilawan sekuat tenaga, agenda globalisasi mengusulkan model ini sebagai prototype global, sebaik pengembangan nasional. Asal dari pola perdagangan suatu negara dikaitkan dengan internasionalisasi kapitalisme dan mereka membawa MNCs untuk bahasan utama sebagai agen utama dari imperialism. Imperialism didefinisikan sebagai jaringan yang dimaksudkan untuk pengendalian yang dilakukan oleh satu ekonomi di atas yang lain. Friedman mengatakan bahwa neoliberalisme adalah liberalisasi dari perdagangan dan keuangan, privatisasi, dan memperkenankan pasar untuk beroperasi dengan intervensi negara yang sedikit. Noam Chomsky menyatakan bahwa “pada akhirnya, neo-liberal tidak dapat dan tidak menawarkan pembelaan empiris untuk dunia yang buat. Sebaliknya, mereka menawarkan kepercayaan agama dalam tidak bersalahnya pasar yang tidak teregulasi, bahwa penggambaran teori abad ke-19 mempunyai sedikit hubungan dengan dunia nyata.”
Kritik berargumen bahwa sebuah analisis dari kebijakan ekonomi di belakang pembangunan negara berkembang membeberkan harapan dari aturan yang melindungi dan intervensi negara. Chomsky menyatakan bahwa revolusi industry dipercaya sebagai bagian dari kain murah dari US. Sekarang penting untuk mengapresiasi bahwa harmonisasi akuntansi dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. Kebergantungan ekonomi yang paling baik diduga berkaitn dengan agenda ini. Kita menduga kebanyakan praktisi akuntan tidak melihat diri mereka sendiri sebagai agen federalism atau imperialism, ataupun akan melihat standar akuntansi sebagai alat yang berguna dalam eksploitasi dari penekanan. Akuntan dan praktek akuntan, sepanjang banyaknya profesi lainnya dan praktik profesi, menimbulkan dalam dan secara otomatis membantu memelihara pemikiran dan praktik. Kewajiban untuk melibatkan dampak sosial lebih luas dari praktik secara praktik telah mendefinisikan karakter profesionalisme.
BACK TO THE IASB
Banyak organisasi yang mempunyai tujuan untuk melakukan harmonisasi dalam tingkatan yang berbeda. Ulasan dari sususan IASB dan sumber dari dana mungkin mengarahkan banyak kritik ini jika kita masih berada di bawah pengaruh Anglo-American dan konsekuensinya tertuju lebih banyak pada kebutuhan investor. Akan tetapi, IASB juga melayani kepentingan perusahaan multinasional. Oleh karena itu isu etika procedural penting untuk diarahkan dalam hubungan bagaimana badan yang memiliki kekuasaan seperti IASB harus bekerja.
ACCOUNTING HARMONIZATION, THE WORLD BANK AND MAJORITY WORLD DEVELOPMENT
World bank adalah satu dari pemain paling signifikan dalam pengembangan internasional. World Bank secara efektif menentukan apakah negara menerima dana pengembangan internasional atau tidak. Keanggotaan dari bank merefleksikan ideologi kapitalis yang mendasari dan oleh karena itu tidak mengherankan bahwa persediaan dana bergantung pada pada pengimplementasian program reformasi ekonomi yang sukar yang didesain untuk mengurangi kendali negara, meliberalkan perdagangan, dan secara umum membentuk enabling environtment, yang kondusif terhadap pembangunan ekonomi. World bank menilaikan privatisasi dengan menekankan peran positif yang dapat memainkan dalam melawan kurangnya akuntabilitas dan transparansi yang berhubungan dengan perusahaan yang dimiliki oleh negara. Ada dua isu akuntansi yang penting. Pertama, World Bank mensyaratkan negara peminjam untuk mengadopsi standar akuntansi internasional sebagai praktik akuntansi nasional mereka. Kedua, harus ada beberapa perhitungan untuk pemberian uang kepada negara berkembang pada World Bank.
Ada beberapa contoh dari literatur instansi dimana penyesuaian struktural kembali dipromosikan oleh World Bank, sepanjang aplikasi dari standar akuntansi internasional, memberikan hasil yang negatif. Ini tidak hanya peran dari akuntansi yang mungkin atau memainkan peran dalam perkembangan internasional. Ini sangat penting juga dalam merefleksikan dalam bagaimana akuntansi mungkin membantu negara berkembang lebih luas. Salah satu kunci masalah dalam banyak negara adalah memecahkan korupsi. Sistem akuntabilitas mungkin membantu untuk memastikan uang yang diberikan untuk Negara berkembang digunakan secra tepat. Ini adalah isu besar yang dipermasalahakan, tetapi mereka mempermasalahkan tentang kejatuhan dalam hukum akuntan professional. Itulah yang terjadi terhadap kita. Poinnya adalah akuntansi internasional dan harmonisasi adalah bagian proyek yang lebih besar dari perkembangan global yang dilandasi seperangkat nilai yang khusus. Buktinya adalah proses ini tidak berjalan sebaik yang diharapkan pada negara berkembang. Isu ini berada dalam lingkup batasan professional dan pertanyaannya lagi-lagi apakah akuntansi itu mampu berkaitan dengan mereka.



ACCOUNTING HARMONIZATION AND TERRORISM
Kita harus membuat sebuah konseptual akhir yang berhubungan dengan apresiasi tentang pentingnya etik pada agenda akuntansi internasional. IASB bukanlah sebuah organisasi yang akan disebutkan secara normal disebut sebagai teroris. Tapi ini adalah langkah dari hubungan akuntansi ke globalisasi dan pengembangan kebijakan dan permasalahan keamanan nasional. Untuk memahami permasalahan ini kita akan melihat kebelakang ketika peranan akuntansi dimainkan, secara internasional, dalam penaklukan orang pribumi dan budayanya. Permasalahan keadilan distribusi apakah level ketidakadilan sumber daya yang disalurkan ke beberapa negara berkembang dan ke dalam negara berkembang lain di bawah naungan perkembangan ekonomi global, pada permasalahan budaya dan terutama klaim globalisasi dan harmonisasi yang lebih spesifik menyajikan kembali perlindungan pada fakta mengenai nilai dan rasa yang masuk ke dalam negara tersebut.
Banyak penulis berpendapat bahwa akuntansi dilibatkan dalam cara yang berbeda dalam perbudakan orang pribumi dan memang melanjutkan permainan peran kekuasaan. Proses asimilasi diambil dalam beberapa bentuk. Neu menyatakan ada 2 kasus utama: (1) dia berpendapat bahwa pemberian insentif keuangan dalam bentuk pembayaran dari scalps, memainkan peran yang penting dalam menghilangkan orang aborigin. 2) dia berpendapat bahwa dimulai sekitar 1600an, pemerintah kolonial mengembangkan sebuah kebijakan pemberian hadiah tahunan pada orang pribumi. Di awal hadiah tersebut berisi makanan, baju, dan bubuk amunisi, pemerintah kolonial mengadopsi sebuah kebijakan dalam mendorong dependensi ketergantungan pada agrikultur. Neu berpendapat bahwa kebijakan ini adalah bagian dari proses reproduktif genocide. Sebuah usaha untuk mengeliminasi budaya melalui kepura-puraan yang stabil dan lambat dari aparat yang produktif dalam budaya tersebut.
ISLAMIC ACCOUNTING
Bagian ini berusaha untuk menghubungkan harmonisasi akuntansi dan permasalahan budaya agama pada musim terorisme dan ketidakstabilan politik saat ini. Tentu saja kita tidak menyatakan bahwa terorisme akan berakhir jika Taliban atau jihad Islam diberikan kursi pada Dewan IASB. Pertanyaannya di sini adalah keberadaan luasnya ideologi Islam khususnya yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi yang tidak cocok dengan asumsi yang mendasari keuangan berdasarkan pasar konvensional. Karakter dari sistem keuangan Islam adalah berdasarkan hukum syariah dan dapat disimpulkan:
1.      Tidak adanya karakteristik riba berdasarkan transaksi dan institusi keuangan
2.      Dengan kelebihan pembiayaan seharusnya dialokasikan berdasarkan apakah proyek tersebut bermanfaat daripada pengembalian keuangan personal.
3.      Ini dikarakteristikan oleh sebuah sistem pemberian yang tidak diungkapkan.
Tipe kontrak adalah baimuajah, ijarah, murabahah meskipun fakta bahwa hanya memiliki garis besar penguraian yang sangat singkat pada perbedaan antara ideologi Islam dan yang melandasi proyek harmonisasi IASB. Namun, kita memiliki informasi yang cukup untuk dapat mempertimbangkan beberapa masalah potensial diantara keduanya. Pertama, IASB mendasarkan perkembangan standarnya pada konsep substansi mengungguli bentuk. Kedua, pada level yang lebih umum terlepas dari kompleksitas teknis pada konsep tarikan Islam  Sekarang diharapkan dapat memulai memahami beberapa tekanan politik di balik proyek harmonisasi yg lebih luas. Banyak aspek tentang sistem nilai pribumi yang sifatnya menindas dan tidak menghargai hak asasi manusia. Pada cara yang sama banyak hasil dari sistem nilai neoliberal mungkin juga tidak dapat dipertahankan secara etik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar