INTRODUCTION
Akuntan haruslah
memposisikan dirinya menjadi seorang yang professional dibandingkan
memperkenalkan diri menjadi penjual jasa akuntan. Seorang yang professional
mempunyai tanggung jawab etika. Bab ini akan membahas pertanyaan yang berkaitan
dengan etika dari akuntan professional.
THEORETICAL
ORIENTATIONS
Profesi dan
professional secara sosial membangun gagasan. Perspektif fungsionalis secara
tradisional menyediakan sudut pandang utama bagaimana profesi dilihat.
Perspektif ini mengasumsikan bahwa profesi muncul karena mereka menyediakan
fungsi sosial yang penting. Dari pandangan ini, reward status sosial dan
ekonomi profesi secara langsung dikaitkan dengan pentingnya fungsi itu tampil
dalam masyarakat. Perspektif interaksi memandang profesi sebagai kelompok
berkompetisi satu sama lain untuk status politik dan keuntungan ekonomi dan
perspektif kritis menghubungkan fungsi profesi dengan politik dan manfaat
struktural. Asumsi ditanamkan dalam perspektif teoretikal yang berbeda menambah
tingkat kompleksitas ide profesionalisme dan isu etika yang berbeda muncul
berdasarkan pada perspektif yang kamu pakai. Sekarang banyak studi menyatakan
bahwa akuntan dan mahasiswa akuntansi mempunyai kesadaran teoretis yang sangat
rendah terhadap fungsi struktural atau politik yang luas dari profesi lebih
umum yang menjadi fokus dari sudut pandang kritis.
THE
POLITICAL FUNCTION OF PROFESSIONS
Fungsi akuntansi akan
berbeda berdasarkan sistem ekonomi dimana ditancapkan, harus didasarkan dan mempromosikan
prinsip etika tertentu. Isu etika berkaitan dengan fungsi politik secara luas dari
profesi secara umum. Preston dkk (1995) menyatakan bahwa kelebihan dari
kebijakan ekonomi laissez-faire membawa pada permintaan profesi akuntan
independen di US. Ini mengimplikasikan bahwa formasi dari badan akuntansi
professional US dikendalikan oleh manfaat ekonomi. Dalam buku ini ditampilkan
gambar yang membagi tipe sistem akuntansi internasional berdasarkan bagaimana
mereka diatur. Sistem legal negara memaksa organisasi untuk mengungkapkan fungsi
dari profesi. Sistem liberal disediakan secara eksklusif oleh pasar. Regulasi
model associanist dicapai melalui pembangunan organisasi yang mewakili dan
memajukan kepentingan dari anggota. Model corporatist menjelaskan bahwa negara
membangun organisasi dari kepentingan kelompok dan menggabungkan mereka ke
dalam sistem pengendalian hierarki. Sekarang, dari perspektif ekonomi politik,
banyak berpendapat bahwa kepentingan dari demokrasi mungkin lebih baik
disediakan oleh kelompok profesi yang kuat dan independen. Ada banyak isu etika
dikaitkan dengan fungsi politik bahwa akuntan, sebagai kelompok professional, bermain
dalam konteks yang berbeda dari organisasi politik.
DEFINITIONS
OF PROFESSIONALIS : BEING PROFESSIONAL
Pandangan tradisional
berpendapat bahwa profesional sekedar mengerjakan pekerjaan dengan baik dan secara
normal ini dikaitkan dengan orang yang menggunakan peralatan, dibandingkan
dengan peralatan itu sendiri. Banyak pemikir sepakat bahwa profesi seharusnya
menjadi kelompok dari individu yang datang bersama karena mereka mempercayai
seperangkat nilai dan mempunyai kesepakatan umum tentang bagaimana memperkenalkan
nilai dalam masyarakat. Profesi dikarakteristikkan dengan basis pengetahuan,
komitmen pada pelayanan publik, independensi dan pendidikan. Frankel (1989)
menyatakan sifat etika profesi, berkomentar bahwa mereka ‘membangun ikatan
sosial dan moral antara anggota mereka yang masuk ke dalam komunitas yang
bertujuan sama’. Hall mendefinisikan professionalisme adalah sejauh mana
seseorang memiliki sikap seperti kepercayaan pada pelayanan publik dan perasaan
dari ketertarikan pada bidang ini. Karakteristik
etika secara normal berkaitan dengan menjadi professional dan menelusuri mereka
dalam konteks akuntansi, yaitu kepentingan public, independensi, dan kode etik
professional.
THE
PUBLIC INTEREST AND SELF-INTEREST
Profesi akuntansi
mengklaim beroperasi pada kepentingan publik. Profesi akuntansi menyatakan
bahwa apa yang baik, tidak untuk kelompok investor atau perusahaan tertentu,
tetapi untuk masyarakat secara umum. Tapi dalam arti apa? Bagaimana profesi
akuntansi baik untuk masyarakat? Diskusi pertama dimulai pada apa profesi
berarti ketika melayani kepentingan public dan diskusi kedua apakah asumsi pada
klaim dibangun dengan penyelidikan yang kritis? Kepentingan publik secara umum
dibangun sebagai kewajiban untuk memproduksi pengetahuna akuntansi dan auditing
yang objektif untuk pembuatan keputusan ekonomi dan mengalokasikan sumber daya
terbatas secara efisien. Jadi, kompetensi dan karakter harus dipertimbangkan
dalam memasuki profesi. Akan tetapi, karakter cenderung diabaikan. Karakter
dari kandidat untuk diterima dalam profesi jika mereka diterima pada
karakteristik kelas menengah. Masuknya seseorang ke dalam sebuah profesi
bergantung pada kelayakan untuk admisi dan kemampuan untuk membayar surat
perjanjian adalah hal yang penting jika kita dikatakan berkarakter. Konsepsi
mengenai kepentingan publik harus diartikulasikan untuk menjamin pihak yang
memasuki profesi tertentu mempunyai karakter yang memadai. Akan tetapi,
profesionalisme dipandang sebagai sesuatu yang berkaitan dengan internal
individu bukan pada fungsi kolektif dari badan akuntan profesional.
Untuk memenuhi semua
karakteristik dari kompetensi dan karakter, isu yang muncul adalah : (1)
bagaimana kita menafsirkan kompetensi dan jenis dari edukasi yang dibutuhkan
untuk menjamin akuntan berkompeten? (2) bagaimana kita menafsirkan karakter dan
kejujuran moral? Berdasarkan kepentingan publik tradisional mengenai profesi,
hanya sedikit keraguan bahwa praktik akuntansi telah mengambil orientasi
komersial secara jelas. Konflik membuat masalah serius untuk profesi karena
identitas diorientasikan pada dua perangkat kepentingan yang berbeda secara
fundamental.
INDEPENDENCE
Karakteristik
independensi berkaitan dengan ide kepentingan public. Ketika professional
berbicara mengenai independensi professional, diskusi secara umum dibatasi pada
sesuatu seperti ketergatungan klien tunggal, jasa non-audit, dan pemisahan
hubungan bisnis dan professional. Gagasan independensi sangatlah luas dan lebih
menantang secara etika dibandingkan mempertahankan hubungan sebagai
perpanjangan tangan klien. Ini lebih luas dibandingkan independensi klien. Akan
tetapi, pembahasan pada bab 4 bahwa fungsi pelaporan keuangan didasarkan pada
hak milik, oleh karena itu melayani kepentingan penyedia modal dalam model
pasar bebas. Akuntansi tidak independen dalam bentuk ini, tapi bias terhadap
perangkat nilai tertentu. Terlepas apakah ini nilai baik atau buruk, mengingat
fungsi saat ini, masuk akal untuk membicarakan independensi akuntansi hanya
pada batasan tertentu.
PROFESSIONAL
CODES OF CONDUCT
Claypool, dkk (1990)
menyatakan bahwa karakteristik utama dari profesi adalah regulasi itu sendiri
dengan kode etika. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kode etik professional cenderung
untuk melayani kepentingan profesi. Parker (1994) menyimpulkan bahwa kode
mempunyai fungsi rangkap dan melayani kepentingan publik dan privat. Parker
juga mengatakan ‘ketika mendorong tanggung jawab sosial pada anggota
professional, mereka juga menyediakan pembenaran self interest. Kebanyakan dari
pedoman etika institusi akuntansi professional diungkapkan dalam bentuk prinsip
dan aturan. Ruland dan Lindblom menyatakan bahwa ada perbedaan antara
ekspektasi implisit dan eksplisit. Mereka mendefinisikan aturan eksplisit
sebagai ringkasa dalam kode etik professional sedangkan aturan implisit adalah
ekspektasi masyarakat yang berkaitan dengan fungsi professional dalam
masyarakat.
Prinsip yang ada dalam
kode etik memperlihatkan ekspektasi yang lebih terhadap sesuatu, sesuatu yang
lebih dari sekedar aturan itu sendiri. Claypool, dkk (1990) menyatakan bahwa
reaksi anggota CPA pada dilemma etika utamanya disebabkan oleh perbedaan pada
kode etika professional mereka dibandingkan gagasan profesionalisme. Yang
menjadi masalah adalah cara etika dinegosiasikan. Secara umum pertimbangan
bahwa pendekatan rule-based menghalangi pengembangan etika karena mereka
membuang kebutuhan, pertama, untuk memilih antara arah tindakan alternative
yang bersaing dan kedua, untuk menerima tanggung jawab untuk tindakan tersebut.
Ketika pertimbangan waktu dan usaha telah dimaksimalkan pada diskusi dan
pembangunan kode etik, bukti empiris menyatakan bahwa mereka biasanya mempunyai
sedikit dampak pada profesional. Profesional perlu untuk bersepakat dengan
kondisi dimana aturan sebaiknya tidak dipakai. Dengan kata lain, mereka butuh
untuk bertindak dari apa yang benar dan apa yang salah. Banyak penelitian
menyarankan bahwa anggota mungkin tidak sadar dari kode apa yang mereka
diwajibkan untuk patuhi. Akuntan menggambarkan pada factor dalam lingkungan
bisnis mereka untuk membantu pembuatan keputusan etika dibandingkan dengan
sumber daya yang ditawarkan dari profesi mereka. Dengan lingkungan bisnis,
mereka merujuk pada dampak dari iklim organisasi informal, sebagai contoh
budaya perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar