INTRODUCTION
Bab ini akan membahas
muncul modal intektual dalam pelaporan perusahaan, dan lebih khusus,
memperkenalkan sebuah contoh dari usaha perusahaan untuk mengukur dan
melaporkan pada kategori modal intelektual bahwa mereka menamainya pengetahuan
etika. Ada beberapa signifikansi dari informasi dalam ekonomi kita bahwa
beberapa ahli yang berbicara mengenai kapitalisme pengetahuan. Hal ini penting
untuk melihat bahwa pengetahuan dan teknologi tidak hanya dilihat sebagai kunci
kesuksesan ekonomi global, tetapi juga sebagai kunci untuk menghidupkan kembali
demokrasi. Banyaknya teknologi infromasi dan komunikasi menyediakan kesempatan
untuk pengamatan dan pengikisan sumber daya manusia. Oleh karena itu, beberapa
perusahaan mulai untuk membangun dan melaporkan etika sebagai kategori dari
modal intelektual sehingga kita dapat melihat implikasi dari pembangunan ini
untuk kemungkinan demokrasi partisipatif yang lebih baik. Hal ini didasarkan pada pengaitan antara
ekonomi dan akuntansi dimana pengetahuan ekonomi dan akuntansi bisanya
dikaitkan dengan perbedaan antara nilai buku dan pasar. Ini membuktikan bahwa
akuntansi gagal untuk melihat sifat dasar dari sumber kunci keunggulan
kompetitif perusahaan. Ini dapat bermanfaat untuk memperhatikan bahwa jenis
dari pengungkapan cukup berbeda dari bentuk laporan yang disediakan oleh CSR.
Laporan modal intelektual menunjukkan jenis atensi berbeda berkaitan dengan sumber
daya manusia dan orientasi dari modal intelektual. Laporan ini mempertimbangkan
sumber daya manusia sebagai aset perusahaan dan menguji bagaimana itu dapat
dibangun dengan baik berdasarkan strategi manajemen. Amartya Sen menyatakan
bahwa kita naïf dan salah jika mengasumsikan bahwa bisnis dan etika adalah
prinsip yang tidak berkaitan. Satu kaitan antara pelaporan modal intelktual dan
etika berhubungan dengan luasnya pengetahuan etika yang timbul sebagai kategori
modal intelektual seperti perusahaan menjadi lebih sadar terhadap sumber yang
tidak diakui dari keunggulan perusahaan.
INTELLECTUAL
CAPITAL : CONTEXT, CHARACTERISTIC, AND CONCEPT
The
Composition of Intelectual Capital
Beberapa mengidentifikasi
tiga tipe dari modal intelektual yang berbeda : manusia, struktural dan
hubungan, dan lainnya mewakili empatbempat komponen yang terdiri dari aset
pasar, aset berpusat pada manusia, kepemilikan intelektual, dan aset
infrastruktur. Beberapa model membuat perbedaan antara elemen internal dan
eksternal. Struktur internal melingkupi sesuatu seperti paten, sistem dan model
computer, sedangkan ekternal melingkupi sesuatu seperti hubungan perusahaan
dengan pelanggannya, merek dagang, dan merek. Taxonomi lainnya mulai untuk
tidak menyaring apa yang sumber daya manusia cakup pada hal khusus. Klasifikasi
lainnya adalah membagi sumber daya manusia ke dalam sifat dan nilai karakter
psikologi, serta pengetahuan. Taxonomi ini akan membantu kita mengidentifikasi pokok
pikiran yang berulang dalam kategori dan komposisi yang berbeda dari modal
intelektual.
Knowledge
Diskusi mengenai
kapitalisme pengetahuan mengarahkan pada isu tipe yang berbeda dari pengetahuan
dan cara untuk mengetahui bukanlah sesuatu yang mengejutkan. World Bank
menyarankan bahwa ada dua jenis yang berbeda dari pengetahuan yang penting
untuk negara berkembang, (1) pengetahuan teknologi, atau mengetahui-bagaimana,
(2) pengetahuan mengenai atribut (dengan kata lain bagaimana kamu mengetahui
kapan sesuatu itu kualitasnya bagus). Ada yang membaginya menjadi pengetahuan
dikodifikasi dimana dapat diubah ke dalam format elektronik dengan cukup mudah
dan pengetahuan yang tersembunyi sangat
sulit dipisahkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk yang mudah diakses kepada
yang lain. Pengetahuan dan sifat dasar dari pengetahuan adalah tema kunci dalam
diskusi modal intelektual.
Managing
and Measuring Knowledge
Beberapa literature
manajemen menyatakan penggunaan teknik analisis jaringan sosial untuk memetakan
jaringan informal hubungan pekerja. Hubungan ni biasanya dipetakan dalam
hubungan untuk tema seperti ‘jaringan advis’ dan ‘jaringan kepercayaan’. Cara
untuk mengukur tingkatan sumber daya manusia dapat menggunakan jumlah pekerja
luluan universitas sebagai pengukuran pendidikan atau jumlah hari pelatihan per
karkayan sebagai pengukuran cost pendidikan; dan kuesioner pada kepuasan kerja
untuk mengukur motivasi. Berdasarkan review literature, mereka menyatakan bahwa
kepemimpinan, kepuasan pekerja, moivasi pekerja dan jumlah tahun dari
pengalaman dipersepsikan menjadi indicator yang paling beguna dalam hubungan
dengan sumber daya manusia. Kritik dari pengukuran ini adalah mendorong sumber
daya manusia ke dalam tipe pengukuran adalah refleki dari mentalitas kalkulatif
akuntansi dan pemikiran manajer yang mengurangi kesadaran manusia menjadi
perangkat angka.
ETHICS
AND THE KNOWLEDGE ECONOMY
Tantangan etika baru
yang berkaitan dengan ekonomi pengetahuan secara spesifik dan berkaitan dengan
etika pengumpulan dan proteksi informasi. Bagian yang lain fokus pada etika
implisit dari ekonomi pengetahuan, modal etika dibutuhkan untuk ekonomi
pengetahuan bekerja dengan baik. Ada bentuk risiko baru dikaitkan dengan
ekonomi pengetahuan dan kepercayaan adalah hakiki. Ini secara khusus kasus
dalam hubungan dengan berbagi pengetahuan, isu hak milik dan kodofikasi dari
pengetahuan yang tersembunyi. Kepercayaan, solidaritas dan perangkat nilai yang
sama dipertimbangkan menjadi bagian penting untuk model organisasi baru dengan
ekonomi pengetahuan. Etika dipandang sebagai fasilitator jaringan yang penting.
Etika menjadi penting secara fungsional dalam bentuk baru dari kapitalisme. Tantangan
dan dilemma etika muncul dari karakteristik bentuk organisasi baru dari ekonomi
pengetahuan. Dalam istilah orientasi spasial, sifat dasar yang terpecah dari
jaringan pengetahuan dapat menghasilkan kurangnya pengendalian dan kesesuaian
‘disagregasi etika dan tangung jawab hukum’. Ada juga etika dan isu organisasi
yang disebabkan oleh waktu yang bergerak cukup cepat. Sebagai organisasi yang
berkembang secara cepat, mereka mungkin tidak mempunyai waktu untuk memperoleh
dan membangun konteks budaya organisasi yang mencukupi. Ini
dalam konteks bahwa nilai
dan etika dianggap meningkat penting untuk
kelangsungan hidup perusahaan
lebih lanjut. Ketika sebuah apresiasi dari ‘pentingnya peningkatan dari
struktur moral dalam memfasilitasi jaringan pengetahuan dan melindungi
pertumbuhan ekonomi, tipe pengetahuan ini belum dieksplorasi dalam disiplin
akuntansi dalam berbagai detail. Ketika ada beberapa pengakuan dari nilai kerja
yang disyaratkan oleh manajemen dalam masa pengetahuan baru, ada sedikit
keterlibatan teoretis dengan bagaimana kita dapat mengonseptualkan kerja ini
dan analisis kecil dari jenis kerja dapat berjalan dalam konteks organisasi
untuk menghasilkan, mempertahankan, dan mengelola nilai.
CASE
STUDY : ETHICAL KNOWLEDGE IN CARL BRO’S INTELLECTUAL CAPITAL STATEMENTS
Studi kasus ini akan
menyediakan kita dasar untuk menelusuri beberapa pertanyaan penting dalam
hubungan dengan kemungkinan berpikir mengenai etika sebagai aset tak berwujud
dan elemen dari modal intelektual.
Enumerating
and Managing Ethics as A Purpose of The Firm,1999
Pada akun modal
intelektual tahun 1999, Carl bro menyajikan etika sebagai satu dari definisi
karakteristik perusahaan. Perusahaan secara jelas berusaha membawa pandangan
etika sebagai bagian kunci dari modal intelektual dan sungguh, pengetahuan etika
terlihat dikaitkan dengan pemahaman dari mengapa perusahaan ada. Ini adalah
poin yang penting karena ini menantang berapa luas kamu akan menemukan dalam
buku keuangan dan apakah kamu mungkin diajar alam pelajaran keuangan : asumsi
bahwa perusahaan dasarnya hanya untuk memaksimalkan profit.Carl Bro percaya
bahwa mereka ada untuk memproduksi solusi intelegensi secara etis. Ada beberapa
poin yang kita dapat membuat hubungan dengan bagian pertama modal intelektual.
Pertama, etika tampaknya dibangun sebagai aset struktural dan aset berpusat
pada manusia. Kedua, fungsi kunci dari pernyataan modal intelektual adalah
membawa aset ke dalam wujud dan menyerahkan mereka untuk dikelola. Dalam ICR
pertama, Carl Bro secara jelas berusaha untuk menyajikan pengetahuan etika
sebagai jalan kunci dari pemahaman mengapa perusahaan ada dan juga berusaha
untuk membuat itu dapat dikelola.
Community
Engagement and Management Policy, 2000
Akun tahun 2000 mengelaborasi hanya sedikit
pada apa yang guideline perlukan. Dalam ‘Perilaku Etika’diimplikasikan bahwa
beberapa kemampuan ahli (manusia) untuk merefleksikan pada ‘komunitas lokal’,
kesejahteraan individu’ dan ‘lingkungan’ dibutuhkan untuk solusi menjadi
‘benar-benar secara etika’ dan dalam usaha untuk menimbulkan tipe dari dalam,
dan mungkin juga untuk membawa tujuan untuk mengelola etika, “manajemen telah
mempersiapkan kebijakan perilaku etika.
Budgeting
for Ethics and Responsibility, 2003
Pengungkapan Carl Bro
pada modal inteletual dimasukkan ke dalam laporan akuntansi tahunan perusahaan.
Ini dikaitkan pada indicator yang dapat diukur, ‘kemampuan unit bisnis untuk
bertindak berdasarkan praktik etika’, seperti yang terekam via Survey Kepuasan
Pekerja. Perangkat dari target ini untuk ketaatan etika terlihat untuk
menyjikan pembangunan lebih lanjut dalam proses pembuatan ‘etika’ sebuah
komponen yang dapat dikelola dari modal intelektual.
From
Ethics to Risk and Compliance, 2005
Risiko, ketaatan, dan
integritas memasuki kosa kata sebagai bagian narasi dari modal etika Carl Bro.
Perubahan ini terlihat untuk mengindikasikan perubahan dari luasnya koreksi
secara etika solusi intelegensi dan sebuah komitmen yang diasosiasikan untuk berkontribusi
pada debat publik, komunitas, kesejahteraan individu, dan lingkungan. Hal
signifikan lainnya pada laporan 2005 adalah diskusi dari implemantasi BIMS yang
disajikan sebagai bagian penting dari modal struktural. Tiga contoh laporan
menyediakan pemahaman mengenai usaha Carl Bro untuk mengidentifikasi dan
mengomunikasikan etika sebagai kategori produktif dari manusia dan modal
struktural.
DEMOCRATIC
POTENTIAL AT THE MARGINS?
Ekonomi pengetahuan
mempertahankan prospek menghidupkan kembali demokrasi. Kita akan berpikir
mengenai pembedaan antara modal etika sebagai sebuah praktik yang mungkin
melayani bisnis secara eksklusif dan jenis dari modal etika bahwa dapat
melayani tujuan masyarakat dan demokrasi. Beberapa konsep dan eknologi lain
yang rutin kita pakai dalam hidup kita dan mulai untuk menelusuri hubungan
potensial dengan cara alternatif dimana etika dapat dibangun sebagai sebuah
aset, sebagai bagian dari modal intelektual.
Ethics
Facebook and Network Science
Beberapa pemikiran baru
dalam ilmu jaringan mungkin menyediakan dasar untuk pergeseran dari padangan
etika sebagai outcome dari proses dialog yang rasional, atau etika sebagai
prestasi individi, menuju pada etika sebagai prestasi jaringan. Menerapkan
perspektif jaringan pada etika mungkin seakan-akan mengarahkan kita untuk
menelusuri jenis bentuk jaringan organisasi, perusahaan dan lainnya, dibutuhkan
untuk etika normatif pada kerja, atau pada moral sense fungsi. Ide ini mungkin
bekerja hanya dalam jenis tertentu dari konfigurasi jaringan dari hubungan,
jaringan yang menyediakan kita dengan koneksi dalam kehidupan manusia.
Open
Source Ethics
Pendekatan sumber
terbuka telah diajukan sebagai metodologi yang lebih umum untuk menyelesaikan
masalah yang kompleks. Pada hal yang sama, kita mungkin bisa paling tidak
memulai untuk ‘membayangkan’ bagaimana pendekatan sumber tebuka dapat
diaplikasikan pada kode etika, dilemma etika dalam atura perusahaan dan
membangun database pengetahuan etika sekitar dilemma tersebut.
Blog,
Pods, and Ethics
Contoh bentuk yang lebih demokratis
paling potensial adalah teknologi pengetahuan
mungkin ditemukan dalam teknologi jaringan dari kelompok aktivis dan pengembangan media independen di web.
Contoh dari model jaringan dari etika dapat ditemukan dalam tipe podcast dan
blog pada jaringan dan perusahaan aktivis. Tipe dari inovasi ini mugkin
digunakan sebagai prototype dari menangkap bentuk implisit dan lainnya dari
pengetahuan etika dan jaringan pembangunan pengetahuan etika lebih umum dalam
perusahaan atau termasuk perusahaan. Tentu saja, semua teknologi baru dapat
menghasilkan pengamatan, kolonialisasi, dan mentalitas pemerintah yang lebih,
tetapi mereka melakukan mitigasi terhadap pandangan yang terlalu sederhana dan
terlalu menindas dan negatif
dari potensi
dari ide dan pengembangan ekonomi pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar