INTRODUCTION
Proyek harmonisasi
telah menghasilkan pengembangan akuntansi baru pada tingkat institusional,
seperi IASB dan The International Federation of Accounting. Organisasi ini
dalam proses dari proyek etika yang didesain untuk membahasakan isu etika dan
profesionalisme lintas budaya yang berbeda. Usaha untuk mengharmonisasi praktik
akuntansi menghasilkan pertanyaan etika deskriptif yang kompleks. Bab ini fokus
pada isu etika yang dikaitkan dengan ekonomi politik dari harmonisasi akuntansi
secara luas.
INTERNATIONAL
ACCOUNTING, DIVERSITY, AND THE PROFESSION’S RESPONSE
International
Accounting System and Differences
Sistem akuntansi di
seluruh dunia menggunakan sistem yang cukup berbeda karena beberapa alasan yang
penting. Sistem politik berdampak pada sistem akuntansi, seperti ketersediaan
modal dan struktur kepemilikan dari perusahaan local. Karakteristik budaya juga
mempengaruhi sifat sistem akuntansi. Dengan faktor budaya, kita memaknai luas
masyarakat mungkin lebih atau kurang konservatif secara alami atau luasnya
masyarakat berdampak pada transparan atau tidak transparannya sistem akuntansi.
Oleh karena itu, organisasi penelitian dibangun bagus menyelidiki, menelusuri, dan
mengklasifikasikan sistem akuntansi internasional berbeda. Ketika pekerjaan ini
sering digunakan untuk mengevaluasi kesulitan dan kemungkinan harmonisasi, ada
pelajaran etika yang sering dilupakan, pelajaran bahwa meyediakan poin awal
dari pemahaman sejumlah isu etika seputar akuntansi internasional lebih luas.
Penelitian ini mengingatkan kita secara esensial sosial membentuk sifat dari
sistem akuntansi dan fakta bahwa sistem akuntansi secara otomatis mendukung
seperangkat nilai ekonomi dan budaya.
Sistem akuntansi
berbeda di seluruh dunia. Beberapa bagian utama dari perbedaan itu adalah sifat
dari opini audit, metode penilaian, dan tingkat konservatisme. Keberagaman
dalam praktik akuntansi menyebabkan masalah utama untuk investor dan
perusahaan. Ada banyak ketidakcukupan dalam pelaporan keuangan, dan banyak
perbedaan apakah investor dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan,
penelitian mengindikasikan bahwa akun yang diaudit mengingatkan sumber yang
penting dari informasi untuk investor dalam negara yang berbeda. Keberagaman
akuntasi juga menyebabkan permasalahan bagi korporasi, menyebabkan masalah
operasional untuk keputusan pasar modal dan investasi modal. Perbedaan dalam
praktik akuntansi membuat ini sulit untuk menentukan keandalan dan kemampuan
dari lisensi potensial dan ini juga menyulitkan sistem informasi manajemen
mewajibkan monitor kinerja kontrak.
The
Professions’s Response : The IASC
Sebagai respon dari
masalah harmonisasi, IASC dibentuk sebagai usaha untuk memfasilitasi konsultasi
internasional dalam keberagaman akuntansi dengan pandangan untuk mempromosikan
konvergensi standar nasional. IASC menyisaratkan bahwa konvergensi dari
akuntansi internasional mempunyai manfaat yang nyata bagi investor, perusahaan,
dan beberapa negara. Karena harmonisasi akuntansi mengizinkan perbandingan
dibuat antarperusahaan, ini memungkinkan investor memiliki saham perusahaan
pada negara yang berbeda, jadi secara signifikan menaikkan kesempatan investasi
dan akan mengurangi biaya perusahaan dan meningkatkan kesempatan investasi
modal potensial.
ACCOUNTING
HARMONIZATION, GLOBALIZATION, AND NEOLIBERALISM
Harmonisasi akuntansi
bukanlah proses bersifat teknis dan amoral. Ini tidak luput dari ikatan dengan
ekspansi global neoliberal, ideology pasar bebas. Masalah adalah ketika praktik
akuntansi berkontribusi pada globalisasi pada memfasilitasi kemampuan untuk
mengatur jarak, sistem akuntansi nasional yang berbeda sekarang menghalangi
pembangunan kapitalisme global selanjutnya. Aspek kunci dari globalisasi
menyangkut penghapusan semua batasan pada mobilitas modal, termasuk batasan
internasional. Ketika agenda ini berusaha dilawan sekuat tenaga, agenda
globalisasi mengusulkan model ini sebagai prototype global, sebaik pengembangan
nasional. Asal dari pola perdagangan suatu negara dikaitkan dengan
internasionalisasi kapitalisme dan mereka membawa MNCs untuk bahasan utama
sebagai agen utama dari imperialism. Imperialism didefinisikan sebagai jaringan
yang dimaksudkan untuk pengendalian yang dilakukan oleh satu ekonomi di atas yang
lain. Friedman mengatakan bahwa neoliberalisme adalah liberalisasi dari
perdagangan dan keuangan, privatisasi, dan memperkenankan pasar untuk
beroperasi dengan intervensi negara yang sedikit. Noam Chomsky menyatakan bahwa
“pada akhirnya, neo-liberal tidak dapat dan tidak menawarkan pembelaan empiris
untuk dunia yang buat. Sebaliknya, mereka menawarkan kepercayaan agama dalam
tidak bersalahnya pasar yang tidak teregulasi, bahwa penggambaran teori abad
ke-19 mempunyai sedikit hubungan dengan dunia nyata.”
Kritik berargumen bahwa
sebuah analisis dari kebijakan ekonomi di belakang pembangunan negara
berkembang membeberkan harapan dari aturan yang melindungi dan intervensi
negara. Chomsky menyatakan bahwa revolusi industry dipercaya sebagai bagian
dari kain murah dari US. Sekarang penting untuk mengapresiasi bahwa harmonisasi
akuntansi dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. Kebergantungan ekonomi yang
paling baik diduga berkaitn dengan agenda ini. Kita menduga kebanyakan praktisi
akuntan tidak melihat diri mereka sendiri sebagai agen federalism atau
imperialism, ataupun akan melihat standar akuntansi sebagai alat yang berguna
dalam eksploitasi dari penekanan. Akuntan dan praktek akuntan, sepanjang banyaknya
profesi lainnya dan praktik profesi, menimbulkan dalam dan secara otomatis
membantu memelihara pemikiran dan praktik. Kewajiban untuk melibatkan dampak
sosial lebih luas dari praktik secara praktik telah mendefinisikan karakter
profesionalisme.
BACK
TO THE IASB
Banyak organisasi yang
mempunyai tujuan untuk melakukan harmonisasi dalam tingkatan yang berbeda.
Ulasan dari sususan IASB dan sumber dari dana mungkin mengarahkan banyak kritik
ini jika kita masih berada di bawah pengaruh Anglo-American dan konsekuensinya
tertuju lebih banyak pada kebutuhan investor. Akan tetapi, IASB juga melayani
kepentingan perusahaan multinasional. Oleh karena itu isu etika procedural
penting untuk diarahkan dalam hubungan bagaimana badan yang memiliki kekuasaan
seperti IASB harus bekerja.
ACCOUNTING
HARMONIZATION, THE WORLD BANK AND MAJORITY WORLD DEVELOPMENT
World
bank adalah satu dari pemain paling signifikan dalam pengembangan
internasional. World Bank secara efektif menentukan apakah negara menerima dana
pengembangan internasional atau tidak. Keanggotaan dari bank merefleksikan
ideologi kapitalis yang mendasari dan oleh karena itu tidak mengherankan bahwa persediaan
dana bergantung pada pada pengimplementasian program reformasi
ekonomi yang sukar yang didesain untuk mengurangi kendali negara, meliberalkan
perdagangan, dan secara umum membentuk enabling
environtment, yang kondusif terhadap pembangunan ekonomi. World bank
menilaikan privatisasi dengan menekankan peran positif yang dapat memainkan dalam
melawan kurangnya akuntabilitas dan transparansi yang berhubungan dengan
perusahaan yang dimiliki oleh negara. Ada dua isu akuntansi yang penting.
Pertama, World Bank mensyaratkan negara peminjam untuk mengadopsi standar
akuntansi internasional sebagai praktik akuntansi nasional mereka. Kedua, harus
ada beberapa perhitungan untuk pemberian uang kepada negara berkembang pada World
Bank.
Ada beberapa contoh dari literatur instansi dimana penyesuaian
struktural kembali dipromosikan oleh World Bank, sepanjang aplikasi dari
standar akuntansi internasional, memberikan hasil yang negatif. Ini tidak hanya
peran dari akuntansi yang mungkin atau memainkan peran dalam perkembangan
internasional. Ini sangat penting juga dalam merefleksikan dalam bagaimana
akuntansi mungkin membantu negara berkembang lebih luas. Salah satu kunci
masalah dalam banyak negara adalah memecahkan korupsi. Sistem akuntabilitas
mungkin membantu untuk memastikan uang yang diberikan untuk Negara berkembang
digunakan secra tepat. Ini adalah isu besar yang dipermasalahakan, tetapi
mereka mempermasalahkan tentang kejatuhan dalam hukum akuntan professional.
Itulah yang terjadi terhadap kita. Poinnya adalah akuntansi internasional dan
harmonisasi adalah bagian proyek yang lebih besar dari perkembangan global yang
dilandasi seperangkat nilai yang khusus. Buktinya adalah proses ini tidak
berjalan sebaik yang diharapkan pada negara berkembang. Isu ini berada dalam
lingkup batasan professional dan pertanyaannya lagi-lagi apakah akuntansi itu mampu
berkaitan dengan mereka.
ACCOUNTING
HARMONIZATION AND TERRORISM
Kita harus membuat
sebuah konseptual akhir yang berhubungan dengan apresiasi tentang pentingnya
etik pada agenda akuntansi internasional. IASB bukanlah sebuah organisasi yang
akan disebutkan secara normal disebut sebagai teroris. Tapi ini adalah langkah
dari hubungan akuntansi ke globalisasi dan pengembangan kebijakan dan
permasalahan keamanan nasional. Untuk memahami permasalahan ini kita akan
melihat kebelakang ketika peranan akuntansi dimainkan, secara internasional,
dalam penaklukan orang pribumi dan budayanya. Permasalahan keadilan distribusi
apakah level ketidakadilan sumber daya yang disalurkan ke beberapa negara berkembang
dan ke dalam negara berkembang lain di bawah naungan perkembangan ekonomi
global, pada permasalahan budaya dan terutama klaim globalisasi dan harmonisasi
yang lebih spesifik menyajikan kembali perlindungan pada fakta mengenai nilai
dan rasa yang masuk ke dalam negara tersebut.
Banyak
penulis berpendapat bahwa akuntansi dilibatkan dalam cara yang berbeda dalam
perbudakan orang pribumi dan memang melanjutkan permainan peran kekuasaan.
Proses asimilasi diambil dalam beberapa bentuk. Neu menyatakan ada 2 kasus
utama: (1) dia berpendapat bahwa pemberian insentif keuangan dalam bentuk
pembayaran dari scalps, memainkan peran yang penting dalam menghilangkan orang
aborigin. 2) dia berpendapat bahwa dimulai sekitar 1600an, pemerintah kolonial
mengembangkan sebuah kebijakan pemberian hadiah tahunan pada orang pribumi. Di
awal hadiah tersebut berisi makanan, baju, dan bubuk amunisi, pemerintah kolonial
mengadopsi sebuah kebijakan dalam mendorong dependensi ketergantungan pada
agrikultur. Neu berpendapat bahwa kebijakan ini adalah bagian dari proses
reproduktif genocide. Sebuah usaha untuk mengeliminasi budaya melalui
kepura-puraan yang stabil dan lambat dari aparat yang produktif dalam budaya
tersebut.
ISLAMIC
ACCOUNTING
Bagian ini
berusaha untuk menghubungkan harmonisasi akuntansi dan permasalahan budaya
agama pada musim terorisme dan ketidakstabilan politik saat ini. Tentu saja
kita tidak menyatakan bahwa terorisme akan berakhir jika Taliban atau jihad
Islam diberikan kursi pada Dewan IASB. Pertanyaannya di sini adalah keberadaan
luasnya ideologi Islam khususnya yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi
yang tidak cocok dengan asumsi yang mendasari keuangan berdasarkan pasar
konvensional. Karakter dari sistem keuangan Islam adalah berdasarkan hukum syariah
dan dapat disimpulkan:
1. Tidak adanya karakteristik riba berdasarkan transaksi dan
institusi keuangan
2. Dengan kelebihan pembiayaan seharusnya dialokasikan berdasarkan
apakah proyek tersebut bermanfaat daripada pengembalian keuangan personal.
3. Ini dikarakteristikan oleh sebuah sistem pemberian yang tidak
diungkapkan.
Tipe kontrak adalah baimuajah,
ijarah, murabahah meskipun fakta bahwa hanya memiliki garis besar penguraian
yang sangat singkat pada perbedaan antara ideologi Islam dan yang melandasi
proyek harmonisasi IASB. Namun, kita memiliki informasi yang cukup untuk dapat
mempertimbangkan beberapa masalah potensial diantara keduanya. Pertama, IASB
mendasarkan perkembangan standarnya pada konsep substansi mengungguli bentuk.
Kedua, pada level yang lebih umum terlepas dari kompleksitas teknis pada konsep
tarikan Islam Sekarang diharapkan dapat
memulai memahami beberapa tekanan politik di balik proyek harmonisasi yg lebih
luas. Banyak aspek tentang sistem nilai pribumi yang sifatnya menindas dan
tidak menghargai hak asasi manusia. Pada cara yang sama banyak hasil dari sistem
nilai neoliberal mungkin juga tidak dapat dipertahankan secara etik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar